Pages

Tuesday, December 13, 2011

Distorsi Di Hari Pertama JakCloth 2011


Siapa yang gak tau JakCloth? Satu event besar tahunan clothing di Indonesia yang bertempat di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Selain banyak booth kaos-kaos ala distro, acara turnamen BMX, dan lainnya, di acara itu disuguhkan juga acara musiknya. Kebanyakan aliran indie, dari rock n roll, ska, punk, hingga metal. Berkesempatan merapat di hari Jum'at, mari kita kilas balik dibawah. *sungkem*

Jum'at 9 Desember 2011, hari pertama JakCloth tampak padat sekali. Sedikit telat datang, sekitar pukul 7 malam baru sampai di venue. Langsung merapat di stage Crooz, karena Carnivored kebagian main disana. Walaupun hanya melihat mereka dua lagu saja, penampilan maksimal dan sound yang bagus cukup menginfiltrasi sebagian massa yang menonton. Beberapa terlihat headbang di bibir panggung. Carnivored terlihat tampil berlima malam itu, benar saja gitaris satu lagi adalah additional cabutan dari Abolish Conception. Intensitas kebrutalan pun terasa hingga akhir penampilannya. Good job!

Untuk info, Carnivored, band death metal sinting asal Pamulang Tanggerang ini akan menelurkan album perdananya yang bertajuk Revival, dibawah bendera Rottrevore. Menurut kabarnya, kemungkinan paling lambat akan di launch bulan Januari 2012 besok. Semoga lancar, tidak ada masalah yang berarti. Ditunggu banget prosesinya! Horns up! \m/






Sekitar pukul 8 malam lewat, banyak pengunjung beranjak merapat ke stage Fruit Tea. Sudah terlihat memadat disana, yeahh! Apalagi kalau bukan menunggu All Shall Perish! Band aliran deathcore kelahiran California, Amerika Serikat, akhirnya mencabik-cabik telinga penonton tepat jam setengah 9 malam. Kecewa! Sound yang dihasilkan sangat jelek sekali. Tidak berubah banyak waktu saya mendekat ke bibir panggung. Tidak keluar sama sekali. Cukup disayangkan, band ternama All Shall perish tidak ditunjang sound yang maksimal. Kabar punya kabar, crew-nya sedang mencoba teknologi baru mixer otomatisnya. Tapi persetan dengan alasannya, kami mau sound yang bagus! Sehingga nama besar band asuhan Nuclear Blast Records kurang bergaung malam itu.

Sound yang buruk sedikit membaik di tengah permainan, tapi tetap saja drumnya sama sekali tidak terdengar keluar. Damn! Tapi itu semua tertutup dengan kebrutalan moshpit, headbang dimana-mana, crowd surfing, dan sempat terjadi wall of death yang cukup panjang hingga ke belakang. Sang vokalis Hernan Hermida dengan penampilan gondrong plus brewoknya, benar-benar sukses mengompori penonton yang hadir malam itu. Sangat beringas! Sesekali anggota lain All Shall Perish takjub dan mengomentari massa yang kesetanan di moshpit.









Sangat disayangkan, karena masalah cuaca dan kesibukan saya yang berarti, tidak sempat merapat di hari Sabtu dan Minggunya. Semoga pawang hujan tahun depan lebih handal! Hahaha! Kita tunggu saja JakCloth 2012 selanjutnya! Cheers! :D

Friday, December 9, 2011

Urban Jazz Cross Over 2011


Tiga hari berturut-turut, tiga kali postingan tentang gigs. Berat-berat dah ini blog isinya foto semua! Hahaha! Dibawah ini adalah liputan seadanya untuk sebuah acara tahunan Urban Jazz Cross Over 2011. Acara mantab yang disponsori salah satu rokok terbesar di Indonesia. Sebenernya hampir sebulan yang lalu acaranya, apa boleh buat di posting baru sekarang. Sibuk euy! Dari pada ngemeng kelamaan, mending langsung aja simak dibawah mas broh! :D

Kartika Expo, Balai Kartini Jakarta, 18 November 2011, acara Urban Jazz Cross Over kembali dilangsungkan. Kota Jakarta menjadi penutup tur acara ini yang telah dilangsungkan beberapa kota sebelumnya, diantaranya Medan, Pekan Baru, Surabaya dan Bandung. Seperti biasa, Urban Jazz Cross Over tahun ini juga disuguhi pertunjukan multimedia yang sadis! Malah lebih keren dari tahun kemarin rasanya. Dengan layar LED hampir sepanjang 20 meter. Belum lagi tata cahaya yang megah, benar-benar maksimal. Kabarnya digempur ligthning 150 ribu watt dan kapasitas sound 40 ribu watt.

Penuh kejutan, kali ini banyak juga artis-artis yang tidak berhubungan dengan musik jazz tampil sebagai pengisi acara. Sebut saja Syahrani, Ras Muhammad, Once, Firman, David Naif, Raisa, Krisyanto Ex-Jamrud, hingga Kaka Slank. Lagu-lagu yang dibawakan juga variatif, dari rock model U2, Temper Trap, Queen, sampe Linkin Park dibawakan pun oleh Ira Swara. Yang seluruhnya musiknya diaransmen oleh Vicky Sianipar Band. Hahaha, edan! Pokoknya tahun depan wajib disambangi lagi, kita tunggu kejutan apa lagi selanjutnya.

















Link terkait: www.djisamsoe.com

Thursday, December 8, 2011

Film Dokumenter Hip Hop Ala Jawa


Sebenarnya hari Minggu tanggal 27 November kemarin sudah ada rencana ke Bulungan, karena ada acara besar Tribute To Grausig. Tiba-tiba sorenya @NugiKusman mengabari bahwasanya ada pemutaran film dokumenter Hiphopdiningrat di @america, Pacific place. Pastinya Jogja Hip Hop Foundation akan perform di acara ini. Damn! Ini dia band rap yang saya tunggu penampilannya, karena jarang sekali mereka merapat ke Ibukota. Oleh karena itu, memutuskan langsung ganti arah! :D

Acara yang bekerjasama dengan @america ini diisi dengan pemutaran film dokumenter Hiphopdiningrat, dilanjutkan dengan diskusi ringan tentang film, dan pertunjukan musik Jogja Hip Hop Foundation. Akhirnya tepat pukul 7 malam, setelah di buka oleh pembawa acaranya Denny Sakrie, seorang pemerhati musik kawakan Indonesia, akhirnya film dokumenter dimulai. Benar-benar tepat waktu. Film dokumenter ini menceritakan pergerakan awal hip hop di Jogja, hingga kegiatan sehari-hari personel yang terlibat di dalamnya. Bagaimana mereka memperjuangan eksistensi mereka, serta ketika mereka berhasil manggung di luar negri dengan membawa budaya Jawa, kota New York diantaranya.

Personel Jogja Hip Hop Foundation yang hadir malam itu diantaranya; Kill The DJ a.k.a Chebolank a.k.a Marzuki Mohamad. Duo personel Rotra, Janu Prihaminanto a.k.a Ki Ageng Gantas dengan tandemnya Lukman Hakim. Dan duo terakhir Jahanam, adalah Balance dan Mamok. Diskusinya berjudul Javanese Mantras In New York: A Travelogue. Mereka berhasil memberikan jawaban dari pertanyaan Denny Sakrie dengan santai, dengan sedikit guyonan khas mereka. Diskusinya juga tidak berlangsung lama, karena sesi yang ketat sesuai jadwal, sehingga harus diakhiri tanpa pertanyaan dari penonton yang hadir.

Setelah sesi diskusi berakhir, yang paling ditunggu adalah penampilan live mereka. Takjub! Adalah kata yang pertama terlontar. Sound yang bagus dan penampilan yang keren! Hampir semua lagu-lagu jagoan mereka dibawakan, seperti Jogja Istimewa, Rep Kedhep, Mbayar SPP, Ora Cucul Ora Ngebul, Cintamu Sepahit Topi Miring, Jula-Juli Lolipop, dan lainnya banyak yang dibawakan. Saya lupa, kira-kira hampir 10 lagu dibawakan. Akhirnya kesampaian juga nonton live mereka, Tapi kayaknya mereka tidak buka lapak yang menjual CD mereka. Padahal ingin punya juga albumnya! Hahaha! Sukses terus Jogja Hip Hop Foundation, ditunggu lagi penampilannya di Ibukota!













Yang mau liat trailer film dokumenter Hiphopdiningrat bisa cek dibawah ini! :D



Link terkait: www.hiphopdiningrat.com

Wednesday, December 7, 2011

Black Fest #2: Pesta Legiun Logam Hitam


Setelah bulan-bulan kemarin dihajar dengan banyak pagelaran Death Fest di setiap kota. Sebut saja Bogor Death Fest, Bandung Death Fest, Bekasi Death Fest, yang kerap menampilkan band-band Death Metal. Kali ini massa Black Metal tidak mau kalah menunjukkan taringnya! Hell yeah! Kali ini hadir kembali Black Fest ke-2! Acara yang bertajuk Hell To Darkness sebuah bukti otentik, kalau Black Metal masih eksis di Indonesia. Berikut sedikit liputannya dibawah! Kvlt!

Hari Minggu kemarin, tanggal 4 Desember 2011 adalah kedua kalinya pagelaran Black Fest. Bertempat di Bulungan Outdoor, diisi hampir 20 band Black Metal satu nusantara. Diantaranya Impish (Bandung), Hellgods (Bandung), Rajam (Madura), Makam (Solo), Mortal Adullouis (Jakarta), Agnostica (Banyumas), Karuhun Iblish (Bogor), Valevor (Jakarta), Mayith (Tanggerang), Gerhana Total (Bekasi), Zabaniyah (Jakarta), Eternal Darkness (Kediri), Ocultus Infernum (Bekasi), Curse Of Satan (Palembang), dan beberapa band luar daerah lainnya. Pastinya penampilan seluruhnya lengkap dengan corpse paint!

Cukup disayangkan agak telat merapat. Sampai di venue sekitar pukul 4 sore. Berita buruknya, tidak sempat melihat Makam, yang tampil lebih cepat dari list karena harus mengejar kereta untuk kembali ke Solo. Damn! Berita baiknya, jadi tidak melihat aksi ritual makan kelinci hidup, yang kabarnya dilakukan salah satu band yang tampil siang itu. What the fakk?

Untungnya pas datang sempat melihat Ocultus Infernum dari Bekasi, trio ini menggempur panggung dengan maksimal. Dilanjutkan oleh Zabaniyah, Demonstorm, Nocturmoon, dan beberapa lainnya. Tidak lupa Eternal Darkness, duo maut yang membawakan musik dengan ciri khas Immortal, sangat brutal walau hanya berdua saja. Sakit! Dilanjutkan oleh Impish, band ini salah satu target saya di acara kemarin. Sungguh livenya sangat keren sekali, soundnya pun bagus! Tidak seperti demo albumnya yang disebar di dunia maya sebelumnya. Salut!

Menjelang lebih malam, dengan diguyur gerimis yang tidak ada habisnya, Gerhana Total menggeber musiknya. Mereka sempat mengcover lagu Cradle Of Filth. Disusul oleh band bar-bar asal Madura, Rajam. Serta band legenda dari Bandung, Hellgods pun tampil brutal hingga akhir acara. Acara yang sinting, walau massa yang datang tidak seramai event Death Fest. Tata cahaya dan sound yang maksimal, acungkan jempol untuk Bajak Neraka sebagai promotor acaranya! Ditunggu lagi lanjutannya tahun depan! \m/