Pages
Wednesday, July 27, 2011
Konspirasi Berwacana Tahun Lalu
Penting gak penting yang penting blog di update lagi. Bulan ini kayaknya rekor untuk postingan blog terbanyak. Karena sebelumnya cuma berhasil menempuh maksimal di lima postingan per bulan. Marilah saksikan sedikit pembahasannya, walaupun tidak sedalam Debate Club di TV One, namun dapat terjamin kebenarannya.
Penggalan percakapan diatas adalah sebuah konspirasi atas dasar nyampah massal di twitter. Terjadi pas waktu bulan Juli tahun lalu, tidak terasa sudah genap setahun. Entah siapa yang mulai, yang pasti balas-membalas terjadi cukup panjang. Kebetulan di capture secara kurang kerjaan oleh @greatdaru, yang kemungkinan besar lagi online sambil mabuk ciu di pinggiran Kalimalang.
Dibawah ini adalah aktor intelektual yang terlibat di dalam perbincangan diatas. Siahkan di cek akunnya, semoga shahih! Kalau perlu di hack, biar gak banyak bacot lagi. Kesian server di twitter sering down gara-gara kebanyakan yang nyampah. Sekian.
@RyoMMaker: Seorang buruh pabrik minyak yang juga rangkap gamers rumahan. Berbekal PS3 jailbreak berencana ingin menguasai dunia. Vokalis sebuah band yang mengaku beraliran metal tauhid, tapi gak nyangka diam-diam mantau juga yang namanya Stoya. Tidak diragukan lagi bahwasanya didalam hardisk eksternalnya masih menyimpan banyak misteri.
@greatdaru: Lulusan salah satu institut seni, yang sekarang sedang bekerja sebagai kuli rancang grafis di pusat kota. Ngakunya mantan preman Kalimalang yang menggemari rock klasik era 80-an. Di tahun ini sedang memperdalam seni fotografi khusus event musik. Sudah dapat ditebak, ujung-ujungnya pengen kerja sebagai fotografer di majalah pria dewasa.
Tuesday, July 26, 2011
Bekasi Death Fest 2011
Beuh! Setelah izin cabut dari acara keluarga akhirnya bisa merapat ke sebelah timur Jakarta. Itu juga pake acara ditilang polisi segala, lagi banyak razia dijalan, plus lampu motor gak dinyalakan (emang gak pernah!). Lagi pula peraturan iblis macam mana pula yang nyuruh nyalain lampu siang-siang? Idiot! Katanya suruh hemat energi? Hah? Daripada ngemeng makin gak jelas, mendingan langsung nyimak liputannya dibawah. \m/
Minggu, tanggal 24 Juli 2011, Gedung Olah Raga Bekasi kembali menjadi saksi pelaksanaan ritual musik ekstrim bawah tanah legiun Bekasi. Setelah malamnya sempat digerinda oleh Siksa Kubur dan Dead Squad di tempat yang sama, dengan judul Hysteria Night Party Volume 1. Hari ini kembali digelar acara bertajuk Bekasi Death Fest. Kabarnya acara ini merupakan acara besar yang pertama yang menghadirkan band yang seluruhnya mengusung death metal. Sedikit info, hampir setiap kota punya acara tahunan Death Fest, namun di Bekasi ini adalah yang pertama kali dilangsungkan.
Event yang sangat brutal! Sekitar 20 band menggempur gendang telinga anda dengan distorsi tegangan tinggi. Tercatat diantaranya, Jasad, Asphyxiate, Panic Disorder, Asilent (Singapura), Carnivored, Vomit Larynx, Injury Deepen, Pedih, Fadihat, Alien Scream, dan banyak lagi. Massa yang datang lumayan ramai, walaupun tidak merapat hingga ke tribun bagian atas. Di mosphit massa cukup beringas, hampir seluruh area ber-headbanging ria, sesekali pun circle pit terlihat. Pada hari H tiket di bandrol seharga 30 ribu, belum lagi paket tiket yang seharga 45 ribu sudah termasuk bundle album Asphyxiate yang Anatomy Of Perfect Bestiality. Khusus di rilis di Indonesia, versi digipack dengan artwork cover yang baru.
Kapasitas sound yang sadis. Cukup menggelegar, walaupun sedikit menggulung karena secara akustik bentuk gedung dari Gedung Olah Raga Bekasi yang kurang mendukung. Dengan soundman yang mantab, beberapa band dapat mematahkan masalah sound tersebut. Tata cahaya pun tampil maksimal, gemerlap sinar laser dan permainan lampu yang keren menambah khusyuk massa yang hadir di venue. Sangat puas! Tidak sia-sia menyambangi bekasi puluhan kilometer, melewati panjangnya Kalimalang yang fenomenal tersebut.
Akhir kata, permulaan yang berbahaya! Bekasi Death Fest adalah jaminan. Ditunggu bagian keduanya tahun depan! Untuk mempersingkat waktu, dibawah ini sedikit foto-fotonya.
Atas keterbatasan peralatan yang kurang mendukung. Mohon maaf apabila sound dan gambar yang terekam tidaklah sempurna. Berikut beberapa video yang sempat terekam. Silahkan menyaksikan! \m/
Perhatian! Video Jasad diunggah menyusul.
Tuesday, July 19, 2011
10.000.000 Member Foursquare
Sebagaimana member aktif foursquare urutan ke #1,818,270 tidak ada salahnya ikut merayakan kemeriahan aplikasi foursquare untuk member ke 10.000.000-nya. Jumlah yang sangat banyak sekali, apalagi pemakai aplikasi ini tersebar di seluruh dunia.
Dibawah ini berikut sedikit banyak informasi statistik yang diambil dengan cara copy-paste dari situsnya. Hanya sekedar berbagi, Oleh karena itu tidak ada salahnya kita pantau bersama-sama.
Link terkait : https://foursquare.com/10million
Monday, July 18, 2011
Burgerkill Menebar Racun di Jakarta
Sial! Lagi-lagi gara-gara masalah kerjaan, saya kembali telat merapat ke venue. Band pembuka tidak satu pun sempat saya saksikan. Soalnya baru merapat sekitar 7 malam, dimana Burgerkill sudah masuk di lagu pertama. Tanpa berlama-lama, langsung saja merapat di bibir panggung untuk merasakan kenikmatan di baptis oleh racun terbarunya! \m/
Disaat gerimis masih menetes, malam kemarin Bulungan Outdoor kembali menjadi saksi penting acara musik besar di Jakarta. Pada hari Sabtu 16 Juli kemarin, Burgerkill mengadakan konser untuk launching album terbarunya, Venomous. Dibuka dengan tiga band pendukung yaitu : Nemesis, Paper Gangster, dan Dead Vertical. Secara sudah mempunyai nama besar, sudah dapat diperkirakan malam itu Bulungan penuh sesak oleh para 'begundal' yang siap disembur racun mematikannya.
Seluruh lagu dari album Venomous dibawakan, tidak terkecuali beberapa lagu dari album sebelumnya 'Beyond Coma And Despair'. Dan juga penampilan dari Arian13 'Seringai' yang tampil membawakan lagu Atur Aku, yang sontak menaikan tensi massa yang berada di moshpit. Dari headbanging, crowd surfing, hingga circle pit pun tercipta. Bulungan benar-benar memanas malam itu. Laporan dari mospit terdepan, sangat brutal dan mencekam!
Pertunjukan yang sangat memukau, sound sangat-sangat megah! Mungkin salah satu sound terbaik yang saya dengar di Bulungan Outdoor. Secara akustik Bulungan Outdoor sangat sulit ditaklukkan, tetapi Burgerkill berhasil menjamu kuping dengan distorsi secara sempurna. Belum lagi set panggung yang megah, tata cahaya panggung yang memanjakan mata. Tapi tidak adanya lampu sorot dari depan langsung, sesekali Burgerkill hanya terlihat siluetnya saja. Hal itu ditutup dengan pertunjukan yang sangat maksimal. Cukup menggila malam itu! Salut buat Burgerkill, album Venomous menjadi bukti masih tertancapnya eksistensi mereka di belantara di dunia musik cadas Indonesia.
Silahkan nikmati kebrutalannya dari foto-foto dibawah ini! \m/
Taqwacore: The Birth of Punk Islam
Directed : Omar Majeed
Produced : Eye Steel Film, Mila Aung-Thwin, & Daniel Cross
Iseng-iseng bahas film dokumenter lagi. Padahal dah hampir dua bulan yang lalu nonton film ini. Pengen ngebahas plus posting tapi belom sempet-sempet. Baru kali ini nyempetin bahas lagi. Mohon maaf kalo tulisannya rada skip apalagi berantakan. Soalnya sebagian besar tulisan ditulis pukul satu dini hari (semalem berarti ya? Au ah!). Ditemani Late Night Alumni album Empty Street. Galau bener dah! #eaaa
Beberapa bulan lalu, setelah browsing di internet tentang film dokumenter, akhirnya tidak sengaja ketemu Taqwacore: The Birth of Punk Islam. Melihat pertama kali dari resensi filmnya, langsung beranggapan cukup keren. Untuk membunuh rasa penasaran langsung saja unduh filenya, berhubung tidak besar juga. Berikut pembahasannya dibawah, semoga berkenan! :D
Cerita Konsep
Sebuah film yang memperlihatkan perjuangan beberapa band-band komunitas di Amerika yang beraliran Taqwacore. Dari tour mereka hingga perjalanan salah satu band ke Pakistan. Film ini pertama kali launching pada tanggal 19 oktober 2009. Dengan total pembuatan film selama 2 tahun, rentang waktu 2007 - 2009. Banyak wawancara yang memperlihatkan pesan-pesan politik dan pemikiran anti Amerika. Walaupun tidak terlalu provokatif, namun tetap menarik untuk disimak. Seperti gerakan pembebasan, persamaan gender, dan lainnya banyak diungkapkan disini.
Taqwacore
Istilah Taqwacore sendiri pertama kali disebutkan dan dituangkan dalam buku Michael Muhammad Knight. Sekaligus mengangkat genre baru dalam musik, yaitu perpaduan antara sebuah genre musik dengan budaya Islam. Semua genre musik tidak menutup kemungkinan dapat melebur dengan konsep Taqwacore itu sendiri. Dari musik rap, punk, hardcore, heavy metal selama berpadu dengan konsep budaya Islam itu sendiri, itulah Taqwacore. Yang menarik, walaupun sebagian musik berisi tentang pemberontakan-pemberontakan, yang penting tetap ingat Tuhan, beberapa scene di film ini menggambarkan aktifitas shalat berjamaah beberapa personel bandnya.
The Kominas
Dari sekian banyak band yang diliput di dalam dokumenter ini seperti Al-Thawra, Vote Hezbollah, Secret Trial Five, dan lainnya. Yang paling disorot adalah The Kominas. Sebuah band punk rock Amerika asal Boston, beranggotakan tiga personel yang semuanya berketurunan Pakistan. Lirik mereka banyak yang menyindir pemerintahan Amerika itu sendiri. Sebagian besar kegiatannya direkam ke dalam film ini, dari latihan, tour, hingga pada saat pulang ke Pakistan untuk memperdalam musiknya. Cukup menarik.
Akhir kata, Taqwacore: The Birth of Punk Islam adalah film yang dokumenter bagus. Beberapa penghargaan pun dapat diraihnya. Yang penting film ini sedikit banyak dapat membuka pandangan kita terhadap sebuah pergerakan dalam sebuah genre musik yang unik. Dan berbagai pesan perjuangannya dapat dicontoh, diikuti, dan diambil hikmahnya. Sekian. :|
Berikut trailernya. Selamat menikmati! \m/
Link terkait : http://www.taqwacore.com/
Friday, July 15, 2011
Pesta Rilis Rajasinga Wilayah Ibukota Jakarta
Setelah kejar-mengejar dengan deadline kantor, akhirnya bisa merapat di acara ini sekitar pukul 10 malam. Terlalu sangat-sangat terlambat sekali! Mau tidak mau terlewat dua pembukanya yaitu Kelelawar Malam dan Gigantor. Hanya sempat menyaksikan Siksakubur tampil menjamu penonton sebelum pesta sesungguhnya hadir malam itu. Untuk kepentingan ugal-ugalan selanjutnya, silahkan nikmati laporannya dibawah ini. Segan! \m/
Tepat kemarin malam, launching album terbaru Rajasinga, Rajagnaruk. Bertajuk 'Pesta Rilis Wilayah Ibukota Jakarta', yang digelar di Rossi Music Fatmawati. Sebelumnya dibuka oleh Kelelawar Malam, Gigantor, dan Siksakubur, cukup memanaskan para penonton. Dan sekitar pukul 10.30 akhirnya Rajasinga membakar acara. Massa yang memadat pun mulai agresif dan liar di tengah moshpit. Seluruh lagu dari album Rajagnaruk dibawakan. Tidak lupa turut menghadirkan featuring Danu 'Bromocorah' untuk lagu Roda-Roda Gila, serta Japs 'Berangus' untuk lagu N.A.D. Kush.
Benar-benar penampilan yang sangat maksimal, diatas kesederhanaan dan kecilnya venue Rossi Music Fatmawati. Yang menarik dalam pertunjukannya Rajasinga memberikan kejutan seperti pelemparan balon ke arah penonton, penampilan seorang break dancer, dan tiga buah 'lintingan' sangat besar yang benar-benar dibakar. Walaupun properti, tetap saja asapnya memenuhi arena. Kreatif yang menggila!
Sekedar info, Rajasinga adalah sebuah band grindcore asal Bandung. Beberapa kali gonta-ganti personel hingga saat ini dengan formasi trio. Saat ini sudah memuntahkan 3 album, tercatat Pandora (2007), Nevergrind - EP (2009) dan album terbaru mereka adalah Rajagnaruk. Rajagnaruk benar-benar album yang sinting! Dengan musik sangat tegas, agresif, dan sangat powerfull. Juga sound yang sadis, dibalut lirik yang provokatif dan brilian. Benar-benar menghantam telinga dengan keras. Khusus penggemar grindcore ugal-ugalan, wajib punya atau mati!
Berikut beberapa foto bukti kebuasan Rajasinga semalam. UGH!
Link terkait :
http://www.reverbnation.com/rajasinga
http://twitter.com/grindcoresinga
Subscribe to:
Posts (Atom)